Jumat, 29 April 2011

DIALAH KEKASIHMU


Dialah Kekasihmu

Apakah kau sedang lara karena cinta? Atau kegalauan dan rasa sepi menyelimuti hatimu?
Mampirlah sebentar wahai sahabat. Duduk manis dan bacalah tulisanku ini.
Aku sering mengalami hal itu, dan setiap kali aku ingin menangis aku memejamkan mata dan mengingat saat aku berbaring manja di samping nenekku. Dia selalu mengulik kupingku dengan lembut, menggosok punggungku atau membelai rambutku agar aku tidur.
”Sudah tidur?” tanyanya kalau aku tidak bersuara. Dia tidak akan berhenti melakukan itu semua jika aku jawab belum. Dan saat aku merasa sentuhannya  mulai melemah, aku akan memanggilnya dan memintanya untuk bercerita.
Cerita tentang kasih, walau aku tidak tau persis apa maksudnya dan apa manfaatnya bagi hidupku kelak. Aku mendengar kisah kasih nenek sebelum aku mendengar dongeng tentang cinderella atau putri salju dan kisah cinta lainnya. Aku mendengar kisah cinta sejati sebelum aku menyadari ada hubungan yang begitu rumit antara laki-laki dan perempuan. Dan entah berapa kali nenek menceritakan kisah itu padaku tanpa pernah aku merasa bosan untuk mendengarnya.
Nenekku ádalah seorang janda dari seorang pemuda yang berjuang untuk kemerdekaan RI. Entah bagaimana kabar si pejuang itu hingga 5 tahun ia tidak pernah kembali. Tidak ada kabar berita sehingga nenek pun menyadari bahwa dirinya sudah janda. Walau akhirnya ada kabar mengatakan bahwa telah ditemukan mayat seorang pria muda yang cirinya seperti suami nenek di sebuah penguburan massal.
Nenek hanya wanita biasa yang juga memiliki kecantikan yang dimiliki oleh semua wanita. Tapi dia adalah wanita kuat dan mandiri, dan itu yang membuatnya beda dari wanita cantik lainnya. Walau sudah janda tidak sedikit pria yang suka dan ingin menjadikannya istri. Mulai dari juragan tanah yang menyukai nenek karena kecantikannya. Tapi ia menolak karena menurutnya kecantikan hanya sementara dan jika nanti kecantikannya hilang, si juragan tanah pasti tidak akan menyukainya lagi. Nenek tidak percaya pada cinta.
Untuk menyambung hidup, nenek berjualan kue basah. Ia tidak malu menjajakan kue basah itu keliling kampung. Kemandiriannya membuat seorang pemuda yang tidak memiliki pekerjaan jatuh cinta. Ia mencintai nenekku karena nenek adalah seorang wanita yang gigih dan pintar mencari uang. Nenek juga menolak pria itu karena ia merasa akan diperbudak oleh laki-laki pemalas itu.
Banyak cinta yang datang padanya dengan berbagai alasan, Namun nenek tak tersentuh hatinya.  Hingga suatu hari seorang pria yang lebih muda darinya datang melamarnya.
”kenapa kau ingin menikahiku sementara aku lebih tua darimu,” tanya nenek pada pria muda itu.
”karena saya kasihan sama kakak’” jawab pria itu tanpa ragu.
Saat itulah hati nenek luluh lantah dan menerima pria yang lebih muda darinya itu untuk menjadi suaminya. Pria itu tidak punya pekerjaan. Ia sebatang kara karena tidak punya saudara. Tidak punya harta apapun dari warisan keluarganya. Dialah yang menjadi kakekku. Kalau boleh jujur, kakek jauh dari pantas untuk nenek. Dia adalah sosok pria yang sempurna. Bahkan aku bisa melihat betapa gagahnya ia walau sudah tua.
Hidup mereka sulit. Kakek mengerjakan apa saja untuk menafkahi nenek. Kadang jadi buruh, kadang bantu-bantu di bengkel, pokoknya apa saja agar dia bisa memberi nenekku nafkah.
Suatu hari ia memberanikan diri untuk merantau ke Riau dan tanpa sengaja bertemu dengan seorang boss perusahaan Caltex. Saat itu mobil sang boss mogok dan kakekku membantunya. Untuk membalas budi, dia mengajak kakekku untuk bekerja di perusahaan minyak itu untuk menjadi teknisi kapal.
Hidup mereka mulai berubah. Dari tidak punya apa-apa hingga memiliki kehidupan yang lebih baik. Kisah cinta mereka tidak berjalan seperti kisah-kisah dongeng yang berakhir bahagia tanpa cela. Kakek pernah hampir menikah lagi dengan wanita lain. Namun nenek tetap sabar hingga kakek sadar dan kembali padanya. Sejak itulah mereka selalu bersama sampai ajal menjemput kakek lebih dulu.
Aku menyaksikan betapa kakek sangat mengasihi nenek. Aku tidak pernah melihat kakek membentak nenek. Kakek tidak pernah gengsi membersihkan rumah atau memasak untuk nenek.
Aku sangat menyayangi mereka berdua, bahkan aku tidur bersama mereka. Pernah suatu malam yang sunyi, aku tersentak dan mendengar mereka bercerita sambil tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan hingga malam itu sepertinya sangat menyenangkan. Dan seingatku tak lama setelah itu kakek pergi untuk selamanya.
”nanti kalau kamu sudah besar dan ingin menikah, carilah pria yang mengasihimu, jangan yang mencintaimu,” kalimat itu yang selalu dikatakan nenek di akhir ceritanya.
”kenapa?”
”karena cinta bisa hilang kapan saja, sedangakan kasih tidak akan pernah hilang. Orang yang mengasihimu tidak akan pernah tega menyakitimu,” jawab nenek.
Aku tidak pernah paham dengan apa yang disampaikan nenek. Dari semua cerita yang ku baca, tidak ada kisah yang menceritakan bahwa sepasang kekasih bersatu karena rasa kasihan, semuanya karena karena cinta dan hanya cinta. Bagaimana mungkin nenek bisa melawan realita yang terjadi di dunia ini dengan pernyataannya.
Aku tidak pernah lupa dengan cerita-cerita itu karena saat terakhir aku bicara dengan nenekpun dia masih mengatakan hal yang sama.
***
            Seperti kebanyakan orang, aku sangat memuja cinta. Aku beralih dari cinta yang satu ke cinta yang lainnya. Mereka datang dan pergi begitu saja dan beberapa dintaranya meninggalkan duka dan luka. Kadang aku berfikir bahwa cinta itu menyakitkan. “Saat kau memutuskan untuk jatuh cinta, kau harus siap untuk terluka karena orang yang kau cinta berada di posisi yang tepat untuk menyakitimu”. Kalimat itu pernah ku baca dalam diary abangku.
Aku mengalami dan akhirnya aku memahami maksud dari pesan nenek.
Aku bertemu dengan seorang teman. Ia baru menikah dengan gadis yang sudah dipacarinya bertahun-tahun. Dia bercerita padaku bahwa dia tidak mencintai istrinya itu. Dia menikahinya karena kasihan. Kasihan karena umur gadis itu sudah tidak muda lagi, kasihan karena gadis itu selalu sabar saat dia berbuat salah. Dia menikah hanya karena kasihan. Dan baginya itu adalah alasan yang sangat buruk untuk menikah.
Mungkin alasan itu yang membuatnya berfikir punya hak untuk jatuh cinta lagi. Katanya ia belum pernah merasa benar-benar jatuh cinta dan menginginkan seorang perempaun seperti ia menginginkan gadis itu. Ia bertemu dengan gadis itu tidak lama sebelum ia menikah. Gadis itu juga membalas cintanya. Temanku itu menceritakan semua tentang calon istrinya pada gadis yang dicintainya, tapi tidak sebaliknya.
”kenapa tidak kamu ceritakan?” tanyaku heran.
”karena aku yakin dia tidak akan bisa menerimanya dan akan sangat sedih,” jawabnya.
”apakah gadis yang kamu cintai itu tidak sedih saat mengetahui kamu akan menikah?” tanyaku lagi.
”dia bisa mengerti,” jawabnya enteng.
Aku terdiam sejenak lalu airmataku mengalir sangat deras.
”kamu tau, istri kamu adalah cinta sejati mu yang akan bersama kamu sampai ujung usia nanti,” jawabku.
”kenapa?”
Aku menceritakan apa yang nenek katakan padaku. Untuk sesaat dia diam dan berusaha membantah. Tapi aku yakin dia akan memahaminya suatu saat, bahwa orang yang dinikahinya itu adalah kekasih yang sebenarnya.
Malam ini aku hampir terlelap saat ku rasakan sebuah tangan lembut seolah mengulik lembut kupingku dan ia berbisik, “kamu sudah mengerti?“
Dengan seulas senyum aku menjawab, “sudah nek.“
***
Tembilahan, 26 Maret 2011
When I feel so lonely


Tidak ada komentar:

Posting Komentar